
Covid-19 hadir dalam suka dan duka pada setiap Negara di belahan dunia, termasuk Indinesia. Beragam cerita, corak dan warna. Anggapan kehadiran Covid-19 ini mulai dari Eksekutif, Yudikatif dan Legeslatif bahkan sampai pada kaum Buruh, Petani, nelayan dan Pedagang. Beragam narasi bermunculan pada Kebijakan penanganannya terkait; kebijakan Sosial, Ekonomi, Politik dan Hankam. Pada tataran Eksekutif kebijakan penanganan oleh Negara, daya dan upaya telah dikerahkan di saat ekonomi yg lagi krisis, disinilah terlihat kebijakan seorang Pemimpin, apakah kebijakan pencitraan atau kebijakan kualitas pimpinan..
Tataran Yudikatif pada kebijakan penegakan hukum penanganannya berjalan segap dan cepat pada tataran setiap kelaster, tapi belum memuaskan di setiap klaster masyarakat yg terlihat selama ini.
Legeslatif; dalam membijaksanai Undang-undang terlihat sangat Arogan, dalam menetapkan pemutusan UU yg cenderung terindikasi syarat kepentingan, menutup nilai-nilai luhur para Leluhur yg mengikat nilai persatuan.
Masyarakat; kami melihat banyak kejanggalan, permainan suatu kebijakan atas nama nilai-nilai Pancasila, untuk yg ber-Pancasilais. Ungkapan ini "Pancasilais" apakah tidak termasuk dalam Piagam Jakarta....sehingga yg bersebelahan, dan sebaliknya tidak Pancasilais....
Kami bangga, para pejuang bangsa, tanpa meminta Pamrih perjuangannya untuk di tukarkan dgn darah, keringat dan air mata.
Toboleu, 6 Juni 2020
Oke lanjut bro. Semangat terus menulis.
BalasHapusTrima Kasih Bro....
HapusKeren. Selamat.
BalasHapusMantap Pak Doktor!
BalasHapusMksh Pak..
Hapus